Kisah Ibu Suryati (Deritaku dan 3 Anakku)

Kamis, 11 Oktober 2012


Kisah Ibu Suryati
(Deritaku dan 3 Anakku)
Alamat: RT 01 RW XII Pedurungan Kidul Semarang

Sungguh sangat ironis sekali jika kita hidup di kota besar dan memiliki sikap individual tanpa sedikitpun peduli kepada orang di sekitar kita. Hal itu merupakan realitas yang terjadi, jika kita menyaksikan sendiri apa yang terjadi.

Tepatnya di kota Semarang, sebagai pusat provinsi Jawa Tengah. Hiduplah sepasang keluarga yang tinggal di Pedurungan Kidul Rt 01 Rw XII Semarang. Keluarga kecil yang di huni oleh sepasang suami isti, 3 anak dan seorang nenek.

Pak Jumadi merupakan kepala keluarga yang berkerja serabutan sebagai buruh bangunan. Memiliki istri bernama Bu Suryati yang menderita penyakit kanker dan komplikasi penyakit kronis seperti paru-paru dan liver sehingga mengakibatkan kelumpuhan.

Sedangkan ketiga anaknya bernama Risma Rizki dan Nia. Risma anak nomer satu telah putus sekolah sejak dibangku sekolah dasar. Kini Risma bekerja sebagai buruh cuci baju dan cuci piring, sedangkan waktu sore hari ia manfaatkan untuk menimba ilmu di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) yang letaknya jauh dari rumahnya tepatnya di Masjid Baitul Mutaqin. Risma bisa belajar di TPQ karena tidak perlu mengeluarkan biyaya. Namun begitu Risma masih memiliki keinginan untuk melanjutkan sekolah, karena keadaanlah yang harus ia terima. Hanya Rizki yang saat ini masih sekolah, ia masih kelas 3 (tiga) sekolah dasar dan adiknya Nia masih kecil yang di momong oleh Neneknya.

Ajari aku tuk tersenyum
Ibu Suryati memiliki penyakit kelumpuhan yang diakibatkan oleh penyakit kanker, paru-paru dan liver, selama hampir tiga tahun dan di rawat oleh Mbah Mamik ibu dari Ibu Suryati. Sugguh sangat memilukan, Mbah Mamik merawatnya dari menyuapi untuk makan, menganti pakaian, memandikan hingga membersihkan kotoran, bahkan ketiga anaknya di rawat oleh Mbah Mamik.

Setiap kali berobat Ibu Suryati harus mengluarkan biyaya yang cukup besar yakni antara 3 sampai 4 juta. Namun pegobatannya hingga kontrol rutinnya belum mampu mengantarnya untuk sembuh.

“Sekarang sudah tidak ada biyaya untuk berobat, semua yang kami punya sudah dijual untuk berobat, sekarang sudah tidak ada yang bisa untuk di jual lagi,” tutur Mbah Mamik.

Kini Mbah Mamik hanya bisa pasrah pada keadaan, namun begitu ia masih memiliki harapan semoga anaknya Ibu Suryati bisa sembuh.

“Saya hanya bisa berharap semoga anak saya atau ibu dari cucu-cucu saya ini bisa sembuh dan diberi kesembuhan oleh gusti Allah, saya juga berharap semoga anak saya ini bisa hidup normal lagi, saya kasihan mas anak-anaknya masih kecil, mereka masih butuh bimbingan dari ibunya.” Tutur Mbah Mamik.
 * * *

Assalamualaikum Wr. Wb
BAGAIMANA DENGAN KITA
Apakah kita hanya berpangku tangan atau diam begitu saja?.
Harta kita ada hak orang lain, dengan harta beribadah dengan Allah akan semakin kuat. Dengan hartanya seseorang akan lebih leluasa dalam mencari ilmu. Begitupun hubungan dengan sesama, ia akan mudah mempererat hubungan persaudaraan dan pergaulan dengan hartanya ia bisa saling memberi hadiah, infak maupun sedekah.

“Sebaik-baik harta adalah harta yang dimiliki oleh orang shaleh.” (HR. Bukhari)

Marilah kita bantu saudara kita yang membutuhkan, semoga amal ibadah kita menjadi penolong dan sarana mendekatkan diri kepada Allah.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”(QS. Al-Baqarah: 261)

"Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta, tetapi kekayaan itu adalah kekayaan jiwa."(HR. Bukhari)
Semoga ayat al-Qur’an dan Hadist diatas dapat memotivasi diri kita untuk selalu dekat dengan Allah dan hubungan antar manusia dengan saling berbagi kepada sesama. 
Billahittaufiq Walhidayah
Wassalamualaikum Wr. Wb

Majelis Pengurus
Rumah Pendidikan Sciena Madani

LUKNI MAULANA
PENGASUH


Donasi Kisah Ibu Suryati (Deritaku dan 3 anakku):
1. Datang langsung ke rumah, alamat: RT 01 RW XII Pedurungan Kidul Semarang
2. Zainul (085642637662): Lembaga Amil Zakat Infak Shadaqah Masjid Agung Jateng
3. Bank BNI Cabang Karangayu No Rek: 0247541697, An. Lukni Maulana. (Konfirmasi: Ketik Nama_Jumlah donasi, Kirim ke No. 085641957127)

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mahasciena
Copyright © 2011. Mahasciena - Lukni Maulana - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Lukni Maulana
Present by Rumah Pendidikan Sciena Madani