Penghinaan

Senin, 08 Oktober 2012


Suatu ketika Ahmad mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari pacarnya. Sehingga ia mendapatkan penghinaan dan bahkan ia mendapatkan caci makian yang begitu mensakiti hati. Perasaan ahmad semakin teriris-iris, bahkan bagai di tusuk pedang tepat mengenai jantungnya. Sehingga sepertinya sebentar lagi ajal akan menjemput.

Semuanya semakin terlihat ketika Ahmad dianggap orang yang memiliki tingkat intelektual rendah dan bahkan segala hal ia selalu di rendahkan dan di cela.

Ia ceritakan kejadian itu kepada Pak Muh. Bahwa dirinya memiliki banyak kekurangan dan bahkan ia seperti di permainkan oleh kehidupan.

“Setan itu merendahkan manusia.” Kata Pak Muh

“Apa maksud kata-kata itu?”

“Sejak pertama manusia ada, ia sudah mendapatkan penghinaan,” jawab Pak Muh.

Sungguh manusia terlahir dari kehinaan, ia tercipta dari tanah dibandingkan dengan mahkluk laia. Namun sesungguhnya tanah adalah puncak tertinggi dari hakikat semesta. Karena semua akan kembali menjadi tanah.

Pak Muh memberikan doa yang selalu di ucapkan Rasulullah; “Sesungguhnya Saya tidak lain adalah manusia, maka janganlah Engkau siksa Saya, dan siapapun dari orang mukmin yang Saya sakiti atau aku caci maki, maka janganlah Engkau menyiksa Saya karenanya." (HR. Muslim)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. AL-Hujuraat: 11)

Semarang, 18/09/12

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mahasciena
Copyright © 2011. Mahasciena - Lukni Maulana - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Lukni Maulana
Present by Rumah Pendidikan Sciena Madani